Banyuasin—Infrastruktur jalan merupakan urat nadi kehidupan masyarakat. Ia menjadi penghubung utama dalam mobilitas, ekonomi, dan segala bentuk aktivitas sosial masyarakat. Namun sayangnya, di tengah kemajuan zaman dan gencarnya pembangunan, masih ada wilayah yang seolah terlewat dari perhatian. Salah satunya adalah akses jalan utama di Desa Baru, Kecamatan Rambutan, Banyuasin.
Kondisi jalan yang menjadi satu-satunya jalur penghubung masyarakat Desa Baru menuju pusat kota saat ini sangat memprihatinkan. Belum pernah tersentuh pembangunan memadai seperti pengerasan dengan batu koral apalagi pengecoran, jalan tersebut kini lebih mirip kubangan jika hujan turun dan menjadi berdebu saat musim panas.
Irwan, salah satu warga Desa Baru, mengungkapkan rasa prihatinnya kepada media mengenai kondisi tersebut. Dengan nada lirih namun penuh harap, ia menyampaikan betapa pentingnya perhatian dari pemerintah terhadap kondisi jalan yang sudah lama dibiarkan rusak.
“Bisa dilihat sendiri bagaimana kondisinya. Belum pernah tersentuh koral, apalagi coran. Padahal ini satu-satunya akses kami untuk ke pusat kota. Ini bukan sekadar jalan, ini adalah denyut nadi kehidupan kami, terlebih taun lalu telah sudah dilihat Bupati agar segera diperbaiki. Kamu hanya bisa menunggu saja.” ujarnya, Jum’at (10/4/2025).
Irwan menambahkan, warga sudah pernah mengusulkan perbaikan jalan melalui musyawarah dusun, Musyawarah desa, bahkan melalui forum Musrenbang Kecamatan. Namun hingga kini, belum ada tindak lanjut nyata dari pihak berwenang.
Jalan yang rusak ini tidak hanya menyulitkan warga dalam hal transportasi, tetapi juga berdampak pada perekonomian. Hasil tani dan kebun yang semestinya bisa cepat dipasarkan, terhambat karena kendaraan sering terjebak di jalan berlumpur. Anak-anak yang hendak bersekolah pun harus menghadapi perjuangan ekstra, terutama saat musim hujan tiba.
“Kami percaya bahwa pemerintah daerah, khususnya Bupati dan Wakil Bupati Banyuasin, memiliki niat baik untuk membangun daerah. Kami hanya berharap agar suara kami di desa terpencil ini bisa sampai ke telinga mereka,” ujar Irwan lagi dengan nada optimis.
Sementara dari pantauan media ini, di masa awal 100 hari kerja pemerintahan Bupati dan Wakil Bupati Banyuasin yang baru, persoalan infrastruktur jalan desa ini bisa menjadi salah satu prioritas. Sebab, jalan bukan hanya urusan fisik semata, tetapi juga simbol perhatian dan kepedulian terhadap masyarakat akar rumput.
Kini, warga hanya bisa menanti tangan dingin pemimpin daerah untuk hadir dan memberikan solusi nyata terhadap persoalan yang sudah berlangsung bertahun-tahun ini. Sebuah aksi nyata tentu akan jauh lebih bermakna daripada sekadar saat kampanye.