Wartadesaku.id – Indonesia memiliki banyak desa yang terletak di wilayah perbatasan negara, termasuk beberapa yang berbatasan langsung dengan Malaysia. Dua desa yang menonjol adalah Desa Long Midang di Kalimantan Utara dan Desa Temajuk di Kalimantan Barat. Keduanya memiliki karakteristik unik, tantangan tersendiri, serta potensi besar bagi pembangunan nasional, terutama dalam konteks penguatan wilayah perbatasan.
Desa Long Midang: Ketergantungan Ekonomi pada Malaysia
Desa Long Midang terletak di Kecamatan Krayan, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara. Wilayah ini berbatasan langsung dengan Ba’kelalan, Sarawak, Malaysia. Letaknya yang berada di dataran tinggi Krayan membuat desa ini cukup terpencil dan sulit dijangkau dari pusat-pusat ekonomi Indonesia lainnya. Ironisnya, meskipun merupakan bagian dari Indonesia, masyarakat Long Midang lebih mudah mengakses kebutuhan pokok dari Malaysia ketimbang dari wilayah Indonesia sendiri.
Interaksi sosial dan ekonomi antarwarga di perbatasan sangat erat. Warga sering membeli barang dari pasar Malaysia karena lebih dekat dan lebih murah, mulai dari bahan pangan, BBM, hingga alat elektronik. Pemerintah Indonesia telah berusaha memperbaiki akses melalui pembangunan jalan Malinau–Long Midang sepanjang hampir 200 km, yang diharapkan dapat menghubungkan daerah ini ke pusat Kabupaten Nunukan.
Namun, tantangan tak berhenti di sana. Penutupan perbatasan oleh Malaysia pada awal 2025 berdampak signifikan. Warga Krayan menjadi semakin terisolasi, menyebabkan harga barang kebutuhan pokok melonjak drastis. Ketergantungan pada negara tetangga pun menjadi perhatian serius pemerintah dalam hal kedaulatan ekonomi dan pelayanan publik.
Desa Temajuk: Potensi Wisata dan Harapan PLBN
Berbeda dengan Long Midang, Desa Temajuk terletak di Kecamatan Paloh, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, dan berbatasan langsung dengan Telok Melano, Sarawak. Dikenal dengan pantainya yang eksotis dan masih alami, desa ini memiliki potensi wisata yang sangat besar. Banyak wisatawan lokal maupun asing mulai melirik Temajuk sebagai destinasi alternatif yang tenang dan jauh dari hiruk-pikuk kota.
Interaksi masyarakat Temajuk dengan Telok Melano cukup intens. Bahkan dalam urusan komunikasi, sinyal telepon dari Malaysia lebih kuat daripada operator Indonesia. Pemerintah pusat berencana membangun Pos Lintas Batas Negara (PLBN) di Temajuk, tepatnya di Dusun Sempadan. Proyek ini diharapkan menjadi pintu gerbang resmi untuk mobilitas warga, sekaligus mendukung sektor pariwisata dan ekonomi desa.
Meski demikian, pembangunan infrastruktur masih menjadi PR besar. Jalan menuju Temajuk belum sepenuhnya mulus, dan pelayanan dasar seperti listrik serta jaringan internet masih terbatas.
Desa Long Midang dan Temajuk adalah dua wajah Indonesia di perbatasan yang menyimpan potensi besar sekaligus menghadapi tantangan nyata. Dari ketergantungan ekonomi, keterbatasan akses, hingga potensi wisata, keduanya menunjukkan pentingnya perhatian lebih dari pemerintah terhadap pembangunan wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T).