MARTAPURA, wartadesaku.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) OKU Timur terus melakukan perhatian serius terhadap sektor pertanian. Pelbagai inovasi terus dilakukan demi bisa meningkatkan kesejahteraan terhadap para petani di Kabupaten OKU Timur.
Kali ini, Pemkab OKU Timur melalui Dinas Pertanian dan Perhiptani menerapkan teknik sistem budidaya salin ibu (Salibu). Teknik Salibu ini akan diterapkan ditanaman padi di OKU Timur, khususnya disawah irigasi teknis. Di mana diketahui mayoritas sawah di Belitang pengairanya menggunakan irigasi teknis.
Sistem Salibu sendiri menggunakan batang padi atau ubinan yang sudah dipanen dimanfaatkan kembali, yang selama ini dibiarkan saja pasca panen oleh petani
Sistem Salibu ini nantinya, batang padi akan dipotong 5 cm dari tanah dengan menggunakan arit atau benda yang tajam, agar batangnya tidak rusak. Setelah itu baru dialiri air setinggi 2 sampai 3 cm air.
Setelah tanaman usia 5 sampai 7 hari, baru dilakukan pemupukan. Namun tanaman padi sistem Salibu ini harus dipagar pakai mursa atau waring agar tidak diganggu hewan seperti bebek ataupun ayam.
Keuntungan menggunakan sistem Salibu, petani tidak mesti repot-repot lagi untuk membeli bibit dan menyemainya. Petani tidak lagi mengelola tanah. Sistem tanam masih dilokasi yang sama.
Dengan metode ini yang paling diuntungkan adalah petani secara pengeluaran untuk menanam bisa menghemat pengeluaran sampai 30 persen dibandingkan metode pananaman biasa.
“Yang paling penting 2 bulan bisa panen, nanti hasilnya kita usahakan atau maksimalkan panenya sama dengan yang tanaman padi konvensional. Targetnya di OKU Timur nantinya bisa panen setahun itu 4 kali,” kata Ketua Perhiptani Kabupaten OKU Timur, Andri Irawan MSi.
Teknik Salibu ini sendiri baru pertama dikembangkan di OKU Timur.”Selama ini petani tahu teknik salibu ini, namun tidak secara teknis dalam pengelolaanya,” papar Andri menerangkan.
Pihaknya juga akan memaksimalkan hasil metode Salibu dengan metode biasa. Dimana metode biasa perhektarnya 8 ton gabah kering panen.
“Harapan kita, metode Salibu ini bisa mendekati hasil panenya dengan yang metode yang biasa. Karena sistem pemupukanya juga sama seperti yang biasa,” imbuhnya.
Surahmin ketua Gapoktan Sidorukun, Desa Sumber Suko Jaya, Kecamatan Belitang, mengatakan, sangat bersyukur wilayah mereka yang menjadi lahan uji coba Salibu.
Menurutnya ini sangat bagus untuk petani memanfaatkan sawah pasca panen.”bukan hanya 10 hektar, lebih dari kami siap, namun kita coba dulu 10 hektar dulu, sesuai dengan permintaan pak andri,” imbuhnya.
Bupati OKU Timur Ir H Lanosin MT melalui Wakil Bupati OKU Timur HM Adi Nugraha Purna Yudha SH sangat mengapresiasi dengan teknik salibu yang diterapkan ini.
HM Adi Nugraha Purna Yudha berjanji pada 2 bulan kedepan, dirinya akan mendatangi kembali ke lokasi untuk melihat kembali tanaman yang sudah disalibu.
Lahan uji coba salibu 10 hektar tersebut, untuk pupuknya dipastikan tersedia, dan harapanya lahan 10 hektar ini bisa menjadi contoh kedepanya.
“Inikan kan pemanfaatan lahan pasca panen, ini sangat bagus. Bagaimana memanfaatkan lahan yang sudah panen tetapi masih produktif, makanya metode ini sangat baik sekali,” ungkapnya.
Kegiatan ini merupakan aksi perubahan peserta diklat PKA atas nama Andri Irawan Kabid Tanaman Pangan Dinas Pertanian OKU Timur yang langsung diterapkan di gapoktan Sumber Suko Jaya, Kecamatan Belitang, OKU Timur. (*)