Jalan Rusak Parah, Warga Desa Kemang Kabupaten Banyuasin Seolah Dibiarkan Menderita !

Wartadesaku.id – Warga Desa Kemang, Kecamatan Rantau Bayur, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, hingga kini masih menghadapi kesulitan besar dalam mengakses pusat pemerintahan di Pangkalan Balai maupun menuju Kota Palembang. Akses utama ke desa mereka rusak berat dan tak kunjung mendapatkan perhatian dari pemerintah daerah.

Jalan yang menjadi satu-satunya jalur penghubung menuju Desa Kemang tersebut dalam kondisi memprihatinkan. Setiap musim hujan tiba, jalur ini berubah menjadi lautan lumpur yang tebal dan licin, menyerupai adonan bubur. Kendaraan roda empat kerap kali terperangkap dan tidak bisa melanjutkan perjalanan, membuat mobilitas warga lumpuh total.

Sebaliknya, saat musim kemarau datang, penderitaan warga belum juga berakhir. Jalan yang sama berubah menjadi lintasan berdebu dengan kepulan tebal yang mengganggu jarak pandang serta membahayakan kesehatan para pengguna jalan, terutama anak-anak dan lansia yang rentan terhadap gangguan pernapasan.

Permasalahan ini makin kompleks karena status jalan yang bukan merupakan aset pemerintah, melainkan milik perusahaan swasta. Hal ini mengakibatkan tidak adanya alokasi anggaran dari APBD untuk memperbaikinya secara resmi.

Berita Lainnya :  Bupati OKI Turun Tangan! Jembatan Rusak di Desa Kandis Segera Ditangani

“Itu jalan milik PT (perusahaan), jadi pemerintah tidak bisa mengalokasikan anggaran perbaikannya,” jelas Sriatun saat dimintai keterangan, Jumat (11/4).

Sriatun menambahkan, karena bukan aset pemerintah, maka jalan tersebut tidak bisa dicover dalam perencanaan pembangunan infrastruktur dari pemerintah daerah. Akibatnya, perbaikan hanya bisa dilakukan secara swadaya oleh masyarakat dengan dukungan terbatas dari pemerintah desa.

Kondisi ini tentu berdampak langsung terhadap aktivitas ekonomi dan sosial warga. Mereka harus berjibaku setiap hari, menghadapi medan berat hanya untuk menjalankan rutinitas seperti pergi ke pasar, sekolah, ataupun ke fasilitas kesehatan.

“Kalau musim hujan, kendaraan roda empat sering terperangkap lumpur dan tak bisa lewat,” tambahnya.

Masyarakat bersama aparat desa tidak tinggal diam. Warga secara gotong-royong berupaya memperbaiki kondisi jalan dengan menimbun lubang menggunakan material seadanya, agar jalur penghubung tetap bisa dilalui meski hanya untuk sementara.

Berita Lainnya :  Jalan Rusak Parah Akibat Banjir, Warga Empat Desa di Tanjung Lago Banyuasin Seolah Ditinggalkan

Camat Sembawa, Erman Taufik, juga mengonfirmasi status jalan tersebut.

“Jalan itu bukan jalan pemerintah. Akses menuju Desa Kemang memang melintasi wilayah perusahaan,” ujarnya.

Keluhan warga pun makin meluas setelah viralnya sebuah unggahan di media sosial Facebook yang menunjukkan truk besar terjebak lumpur di jalan tersebut. Dalam video tersebut, terlihat juga pengendara motor yang terpaksa berjalan perlahan dan ekstra hati-hati agar tidak tergelincir.

Sayangnya, hingga kini belum ada respons atau solusi konkret dari pihak perusahaan. Kondisi ini membuat masyarakat merasa seolah dibiarkan menderita.

Warga Desa Kemang berharap ada inisiatif nyata dari pemerintah daerah dan perusahaan untuk berkolaborasi, mencarikan solusi jangka panjang demi memastikan akses vital ini bisa kembali layak dan aman dilalui setiap saat.

Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *