Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Siap Bersinergi Jalankan Program Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak di Desa

Pemerintahan231 Dilihat

WartaDesaku.id — Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Republik Indonesia, Arifah Fauzi, didampingi oleh Wakil Menteri (Wamen) PPPA, Veronica Tan, melakukan pertemuan dengan Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT), Yandri Susanto, pada hari Senin, tanggal 20 Januari 2025. Dalam pertemuan tersebut, Menteri PPPA dan Mendes PDT membahas mengenai kolaborasi program pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak di tingkat desa.

“Saya meyakini, Kemendes PDT memiliki banyak program yang terkait dengan pembangunan sumber daya manusia di tingkat desa. Oleh karena itu, kami memandang Kemendes PDT adalah salah satu mitra strategis Kemen PPPA. Kita sama-sama berangkat dari desa, menguatkan perempuan-perempuan desa untuk mewujudkan perempuan berdaya, anak terlindungi, menuju Indonesia Emas tahun 2045.” ujar Arifah Fauzi, Menteri PPPA.

Ia menuturkan, Kemen PPPA telah menyusun 3 (tiga) program prioritas yang seluruhnya berbasis desa atau kelurahan, sebagai pemerintahan terkecil sebuah negara, yaitu Ruang Bersama Indonesia; perluasan pemanfaatan call center Sahabat Perempuan dan Anak (SAPA) 129, dan 1 (satu) data tentang perempuan dan anak.

Berita Lainnya :  Kunker Di Kabupaten Pesisir Selatan, Yandri Susanto Ajak Branding Desa Sesuai Potensi

Menurut Arifah Fauzi, program prioritas pertama Kemen PPPA, yaitu Ruang Bersama Indonesia, merupakan sebuah kolaborasi, sinergi, dan kerja sama dari seluruh kementerian yang memiliki program tingkat desa.

“Kami berharap, Kemendes PDT dapat mengintegrasikan program-program berbasis desa ke dalam lokasi Ruang Bersama Indonesia, memperkenalkan Ruang Bersama Indonesia kepada Tenaga Pendamping Desa, dan memanfaatkan call center SAPA 129, apabila Tenaga Pendamping Desa melihat, mendengar, atau mengetahui adanya kekerasan, termasuk kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak, maka bisa melapor melalui call center kami.” tuturnya.

Selain itu, Arifah Fauzi menyebutkan, Ruang Bersama Indonesia menjadi sebuah kebutuhan untuk meningkatkan ikatan sosial diantara anggota masyarakat, termasuk melalui pelibatan perempuan-perempuan penggerak di tingkat desa.

“Ruang Bersama Indonesia bukan sekadar event, tapi sebuah gerakan untuk meningkatkan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak. Mari bersama-sama kita menyiapkan generasi unggul yang akan menjadi pemimpin kita di masa yang akan datang.” ajaknya.

Berita Lainnya :  Desa Bakal Berpartisipasi Dalam Program Makan Bergizi Gratis Melalui P2KTD

Sementara itu, Mendes PDT, Yandri Susanto, mengatakan, pihaknya mendukung inisiasi program prioritas Kemen PPPA yang berbasis desa, termasuk Ruang Bersama Indonesia. Yandri Susanto juga akan mengawal pengembangan Ruang Bersama Indonesia di 6 titik pilot project, yaitu Kampung Jimpitan, Kota Tangerang, Provinsi Banten; Desa Ayula Selatan, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo; Desa Mendalo Darat, Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi; Kampung Cempluk, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur; Kelurahan Oesapa Barat, Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur; dan Desa Pulau Sewangi, Kabupaten Barito Kuala, Provinsi Kalimantan Selatan.

“Kemen PPPA sangat strategis untuk bekerja sama dengan Kemendes PDT, karena isu perempuan dan anak banyak terjadi di desa, seperti kemiskinan, kekerasan terhadap anak, kekerasan terhadap perempuan, hingga perdagangan orang. Dalam Peraturan Mendes PDT tentang Petunjuk Operasional atas Fokus Penggunaan Dana Desa Tahun 2025, isu terkait perempuan dan anak dapat diintegrasikan ke dalam program sektor prioritas.” pungkas Yandri Susanto. (ohs)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *