Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Tegaskan Komitmennya Untuk Memulai Swasembada Pangan Dari Desa

Uncategorized333 Dilihat

Warta Desaku — Dalam rangka mewujudkan Indonesia Emas pada tahun 2045 mendatang, Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Republik Indonesia menginginkan agar desa bisa swasembada pangan dan energi.

Menurut Mendes PDT, Yandri Susanto, pangan adalah kebutuhan pokok, sehingga penting bagi setiap negara, termasuk Indonesia, untuk bisa memenuhinya dengan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki, tanpa harus impor dari negara lain.

“Kita harus swasembada pangan. Swasembada pangan harus mulai dari desa. Sehebat-hebatnya negara, kalau ketahanan pangan masih diragukan, maka sesungguhnya negara itu rapuh.” ucap Yandri Susanto, dalam acara Launching CSR dan Pengembangan Desa Berkelanjutan Award tahun 2025 di Jakarta, seperti dikutip dari kemendesa.go.id, pada hari Senin, tanggal 28 Oktober 2024.

Berita Lainnya :  Kunker Di Kabupaten Pesisir Selatan, Yandri Susanto Ajak Branding Desa Sesuai Potensi

Ia menambahkan, Indonesia memiliki banyak sekali potensi sumber daya yang bisa menjadi modal untuk mendukung terwujudnya Swasembada Pangan. Oleh karena itu, dirinya mengajak semua pihak untuk bersinergi, mengkolaborasikan potensi yang ada.

“Kalau kita lakukan percepatan, maka Insya Allah Indonesia Emas tahun 2045 akan tercapai. Swasembada Pangan akan kita mulai dari desa.” katanya.

Selain Swasembada Pangan, Yandri Susanto mengatakan, swasembada energi juga menjadi hal penting, dengan memanfaatkan potensi dari setiap desa, termasuk di daerah tertinggal. Dengan demikian, maka Indonesia tidak akan lagi bergantung kepada negara-negara luar, untuk memenuhi kebutuhan minya.

“Sesuai arahan dari Bapak Presiden, bahwa Indonesia harus swasembada energi. Darimana? dari energi terbarukan. Kita punya potensi yang besar dari sawit, minyak jarak, dan sebagainya. Maka untuk daerah tertinggal, coba kita petakan, apa potensi alamnya. Kalau banyak lahan tidur, tidak mesti membangun jalan atau jembatan, tapi bisa jadi kita wujudkan ekonomi kerakyatan, melalui BUMDesa, sehingga akan muncul sumber ekonomi baru.” tegasnya. (hs)

Pasang Iklan Banner Atas di WartaDesaku.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *