WartaDesaku.id — Pemerintah Desa Kutuh, Kabupaten Badung, menyampaikan ucapan selamat Hari Raya Nyepi Tahun Baru Caka 1947 kepada seluruh masyarakat Hindu yang merayakannya. Dalam momen sakral ini, masyarakat diajak untuk melakukan introspeksi diri atau mulat sarira dengan penuh ketenangan dan kesadaran spiritual.
Dalam perayaan Nyepi, umat Hindu melaksanakan Catur Brata Penyepian, yaitu empat pantangan yang harus ditaati selama satu hari penuh. Keempat pantangan tersebut meliputi Amati Geni (tidak menyalakan api atau listrik), Amati Karya (tidak melakukan pekerjaan), Amati Lelungan (tidak bepergian), dan Amati Lelanguan (tidak menikmati hiburan atau kesenangan duniawi). Keempat hal ini bertujuan untuk menciptakan suasana hening, damai, serta memberikan kesempatan bagi setiap individu untuk merenungkan diri dan memperbaiki kualitas spiritualnya.
Dalam pesannya, Pemerintah Desa Kutuh berharap agar seluruh masyarakat dapat menjalankan Nyepi dengan khidmat, sesuai dengan ajaran agama dan tradisi yang diwariskan oleh leluhur. Dengan melaksanakan Catur Brata Penyepian secara disiplin, diharapkan umat Hindu dapat mencapai ketenangan batin dan keseimbangan hidup.
Lebih dari sekadar ritual keagamaan, Nyepi juga menjadi momentum bagi seluruh umat untuk mempererat hubungan dengan Tuhan, alam semesta, dan sesama manusia. Suasana hening yang tercipta selama Nyepi juga memberikan dampak positif bagi lingkungan, dengan berkurangnya polusi udara dan penggunaan energi selama sehari penuh.
Sebagai penutup, Pemerintah Desa Kutuh mendoakan agar Ida Sang Hyang Widhi Wasa senantiasa memberikan kerahayuan (kesejahteraan) serta keberkahan bagi seluruh masyarakat. Semoga perayaan Nyepi tahun ini membawa kedamaian dan kebijaksanaan bagi semua yang merayakannya. (afy)