Airsugihan, Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, Wartadesaku.id – Salah satu wilayah dengan potensi sumber daya alam yang luar biasa di Sumatera Selatan, kembali menjadi sorotan publik. Setiap musim hujan, jalur 23 hingga 27 di kawasan ini berubah menjadi lautan lumpur, menyulitkan mobilitas warga dan kendaraan yang melintas. Jalanan yang rusak parah ini seolah menjadi pemandangan rutin dan perbincangan yang tak kunjung usai sejak tahun 1980 hingga sekarang.
Meski sering dikunjungi oleh pejabat daerah dan provinsi, serta menjadi lokasi berdirinya sejumlah perusahaan besar seperti perkebunan kelapa sawit dan pabrik kertas terbesar di Asia Tenggara, kondisi infrastruktur di Air Sugihan masih jauh dari kata layak. Jalan yang berlumpur tak hanya menghambat aktivitas ekonomi, tetapi juga mengganggu akses warga terhadap layanan kesehatan dan pendidikan.
Masyarakat setempat berharap adanya perbaikan infrastruktur yang konkret dan berkelanjutan. Pemerintah diharapkan tidak hanya datang berkunjung dan mendengar keluhan, tetapi juga segera merealisasikan pembangunan jalan yang layak bagi masyarakat. Air Sugihan, yang selama ini menjadi lumbung pangan dan telah melahirkan banyak sarjana hebat, layaknya mutiara yang masih terpendam dalam lumpur. Kini, harapan besar disematkan agar lumpur yang selama ini menjadi masalah, bisa berubah menjadi simbol kemakmuran melalui pembangunan yang merata.