Sentuhan Perempuan di Politik Muba : Hj. Lucianty Disebut Akan Membawa Perubahan untuk Semua

Politik147 Dilihat

Warta Desaku — Hj. Lucianty bukan hanya dikenal sebagai sosok pebisnis sukses, tetapi juga Calon Bupati (Cabup) Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) perempuan pertama yang siap membawa perubahan nyata bagi masyarakat dan daerahnya.

Keikutsertaannya dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Muba tahun 2024 sebagai Cabup dan mendapatkan Nomor Urut 1, tidak hanya menciptakan sejarah baru bagi keterwakilan perempuan di ranah politik, tetapi juga menandai hadirnya sentuhan kepemimpinan yang berbeda, yang membawa keseimbangan antara ketegasan, kelembutan, dan komitmen, untuk kesejahteraan masyarakat.

Menurut Pengamat Politik dari Universitas Sriwijaya (UNSRI), M. Haekal Al-Haffafah, keterlibatan perempuan dalam dunia politik sangat penting untuk menciptakan perspektif yang lebih holistik dalam pengambilan keputusan, terutama dalam sektor yang menyentuh langsung kehidupan masyarakat, seperti pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan sosial.

Sebagai perempuan, Hj. Lucianty memiliki naluri yang lebih empatik dan mampu memahami kebutuhan masyarakat dengan cara yang berbeda. Kepemimpinannya akan sangat berdampak pada kehidupan sehari-hari masyarakat Muba, terutama kelompok-kelompok yang selama ini terpinggirkan.” katanya.

Hj. Lucianty yang juga mantan Ketua TP PKK Kabupaten Muba periode 2010-2015, memiliki rekam jejak dalam membina masyarakat dan menggerakkan program-program sosial. Dari pengalamannya, ia sangat memahami peran penting keluarga dan komunitas dalam memajukan suatu daerah. Kepemimpinan perempuan sering kali dilihat sebagai lebih inklusif, mendengarkan suara-suara yang mungkin terlewat dalam sistem yang didominasi oleh laki-laki.

Berita Lainnya :  28 Agustus 2024, Hj. Lucianty dan H. Syaparuddin Daftar ke KPU Muba

“Ketika perempuan terjun ke dunia politik, terutama sebagai pemimpin daerah, mereka membawa perspektif yang berbeda, lebih fokus pada isu-isu sosial yang langsung berdampak pada masyarakat, seperti pendidikan anak, kesehatan ibu dan anak, hingga pemberdayaan ekonomi rumah tangga.” ujar M. Haekal Al-Haffafah.

Sentuhan kepemimpinan Hj. Lucianty yang menggabungkan empati dan ketegasan, diharapkan dapat menjadi angin segar dalam mempercepat pembangunan di Kabupaten Muba, khususnya bagi kaum perempuan dan anak-anak. Terlebih, di wilayah yang selama ini didominasi oleh laki-laki dalam kepemimpinannya, Hj. Lucianty menjadi simbol keberanian dan pembuktian bahwa perempuan bisa tampil sebagai pemimpin yang kompeten.

Pilkada Muba tahun 2024 bukan hanya kontestasi politik, tetapi juga ajang bagi perempuan untuk menunjukkan bahwa mereka memiliki kapasitas dan kapabilitas untuk memimpin dan berinovasi. Oleh sebab itu, M. Haekal Al-Haffafah menambahkan bahwa keterwakilan perempuan di politik, terutama di Kabupaten Muba, sangat diperlukan untuk menciptakan keseimbangan dalam perspektif kebijakan dan program-program daerah.

Berita Lainnya :  Resmi, Partai Gerindra Usung Muchendi-Supri di Pilkada OKI 2024

“Hj. Lucianty bisa menjadi inspirasi bagi perempuan-perempuan lain di Kabupaten Muba, bahwa mereka memiliki tempat dan peran penting dalam politik. Tidak hanya sebagai pendukung, tapi juga sebagai pembuat keputusan.” ungkapnya.

Sebagai Cabup perempuan pertama di Kabupaten Muba, Hj. Lucianty tidak hanya membawa pengalaman sebagai pebisnis sukses, tetapi juga tekad untuk memperbaiki kualitas hidup masyarakat. Kepemimpinannya yang humanis dan penuh kepekaan sosial, diharapkan mampu menghadirkan solusi inovatif bagi permasalahan yang ada. Fokus pada pembangunan berkelanjutan, pendidikan, dan kesehatan menjadi prioritasnya, mencerminkan perhatian seorang ibu yang ingin memberikan yang terbaik bagi anak-anaknya.

“Hj. Lucianty membawa filosofi seorang ibu ke dalam politik, memperlakukan daerahnya seperti keluarganya sendiri, memberikan yang terbaik untuk pertumbuhan dan kesejahteraan bersama.” tambah M. Haekal Al-Haffafah.

Dengan adanya calon pemimpin perempuan seperti Hj. Lucianty, masyarakat Kabupaten Muba diharapkan akan melihat perubahan positif dalam cara kebijakan diambil dan program dilaksanakan, yang tidak hanya menekankan efisiensi, tetapi juga kemanusiaan. (hs)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *