Tangis Haru! Warga Desa Kaseralau Terpaksa Tandu Pasien Hingga Puluhan Kilometer dengan Sarung Demi Layanan Kesehatan

Kaseralau, Pinrang, Sulawesi Selatan, Wartadesaku.id – Sebuah pemandangan memilukan kembali terjadi di pelosok negeri. Seorang warga Desa Kaseralau, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, terpaksa ditandu menggunakan sarung menuju rumah sakit karena akses jalan yang rusak parah.

Video kejadian ini viral di media sosial, memperlihatkan beberapa warga dengan penuh perjuangan menandu seorang perempuan muda melewati jalan tanah yang tak beraspal. Tak ada ambulans, tak ada kendaraan, hanya semangat gotong royong dan kepedulian sesama yang menjadi penyelamat nyawa.

Diketahui pasien tersebut bernama Karmila (20). Karmila mengalami sakit dan harus segera mendapatkan perawatan medis. Namun, karena jalan di Desa Kaseralau menuju Puskesmas Kecamatan Batulappa yang berjarak 30 km dalam kondisi rusak parah, keluarganya tak punya pilihan lain selain menandu dengan sarung.

Berita Lainnya :  Sidomulyo, Desa Pusaka! Gamelan, Kuda Lumping, dan Reog Masih Hidup di Tengah Modernisasi

“Iye keluarga, ditandu karena akses jalan rusak dan tidak bisa dilalui mobil,” kata Parman, seorang warga setempat saat dihubungi Tribun-Timur.com, Jumat (21/3/2025).

Lebih lanjut, Parman mengungkapkan bahwa kondisi jalan yang memprihatinkan ini telah lama menjadi keluhan warga. Ironisnya, situasi ini memaksa masyarakat lebih memilih berobat ke RSUD Massenrempulu di Kabupaten Enrekang, meskipun berada di luar wilayah administrasi mereka.

“Ditandu ke RSUD Enrekang karena jaraknya lebih dekat,” ujarnya dengan nada lirih.

Kisah Karmila ini bukan sekadar kabar viral belaka, tetapi potret nyata penderitaan masyarakat pelosok yang masih kesulitan mengakses layanan kesehatan akibat minimnya infrastruktur. Di tengah kemajuan zaman, masih ada saudara-saudara kita yang harus bertaruh nyawa hanya untuk sekadar sampai di rumah sakit.

Berita Lainnya :  Misteri Ribuan Burung Siberia Di Desa Sungsang IV Kabupaten Banyuasin, Taman Nasional Sembilang Jadi Surga Ekowisata

Harapan kini tertuju kepada pemerintah dan pihak terkait, agar kejadian seperti ini tak lagi terulang. Akses jalan yang layak bukan hanya sekadar fasilitas, tetapi juga hak dasar setiap warga negara.

Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *