WartaDesaku.id, OKI — Bupati Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Muchendi Mahzareki, dan keluarga, menggelar open house Hari Raya Idul Fitri tahun 1.446 Hijriah di Rumah Dinas (Rumdin) Pendopo Kabupatenan, Kayuagung, pada hari Senin, tanggal 31 Maret 2025. Didampingi Ketua Tim Penggerak (TP) Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kabupaten OKI, Ike Meilina dan keluarga, Muchendi Mahzareki terlihat sabar dan telaten saat menyalami satu per satu warga yang hadir.
“Dengan kerendahan, kami mengundang para jemaah dan masyarakat OKI untuk bersilaturahmi di pendopo kabupatenan, seusai sholat I’ed ini.” Ajak Muchendi Mahzareki saat Sholat I’ed di Masjid Agung Sholihin, Kayuagung.
Berdasarkan pantauan di Rumdin Pendopo Kebupatenan, Muchendi Mahzareki terlihat mengenakan jas berwarna biru, dipadu dengan kain sarung dan peci hitam. Sekitar pukul 08.30 WIB, Ia menyambut masyarakat yang hadir di open house. Selain bersalaman, tampak Mantan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) itu pun melayani warga ingin berfoto, mengabadikan momen penting di hari lebaran.
Sejumlah pejabat dan tamu undangan lainnya, terlihat berbaur di pendopo Kabupatenan, sebelum mereka berbaris menuju panggung utama.
Budiman, salah satu warga Kelurahan Paku, mengaku sengaja datang ke Pendopo Kabupatenan untuk bersilaturahmi dengan Muchendi Mahzareki. Meski baru pertama kali menghadiri open house, dia mengaku senang bisa disambut hangat.
“Sengaja datang ke sini, ke open house pak Bupati. Senang, pertama kali bisa lebaran sama Pak Bupati.” ucapnya.
Sejumlah hidangan juga telah disiapkan oleh Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten OKI, Ike Meilina, untuk menyambut warga yang bersilaturahmi. Tidak hanya kue lebaran, bakso, sate, pempek hingga es kacang, juga dihidangkan. “Sudah habis ratusan porsi. Ini gratis, sengaja disiapkan untuk tamu open house.” ujar Ujang, pedagang sate di Kayuagung.
Suasana Idul Fitri di Kayuagung akan semakin semarak dengan gelaran Midang Morge Siwe pada lebaran ke 3 dan 4 Idul Fitri 1.446 Hijriah. Tidak hanya melestarikan budaya. Even ini juga menghibur para pemudik yang kembali ke tanah kelahiran Kayuagung. (mar)